Diplomasi tak lepas dari kehidupan sehari-hari. Tidak hanya dengan pembahasan kaku di ruangan yang beku. Diplomasi dapat dilakukan dengan satu jempolmu saja. Digital diplomacy, itulah yang sedang diupayakan pemerintah Indonesia dalam meng-counter isu dan propaganda yang dikembangkan oleh negara-negara asing.
Salah satu cara dalam menyebarluaskan tentang digital diplomacy dengan #IndonesiaUSA70th Youth Ambassadors. Program kolaborasi antara Outstanding Youth for the World (OYTW) dari Pemerintah Indonesia dengan International Visitor Leadership Program (IVLP) dari Pemerintah Amerika Serikat dalam memperingati 70 tahun hubungan diplomatik anatara Indonesia dan Amerika Serikat.
Hanna Pertiwi mahasiswa Universitas Mulawarman (UNMUL) Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) terpilih mewakili Kaltim dalam #IndonesiaUSA70th Youth Ambassador. “Alhamdulillah dapat terpilih bersama 19 orang pemuda lainnya dari berbagai daerah Indonesia, dari Aceh hingga Papua berbaur bersama menjadi agen penyambung lidah dan citra negara,” ujar Hanna.
Di negara-negara Barat, lanjutnya, digital diplomacy sudah lebih dulu berkembang. Negara-negara seperti Amerika Serikat dan Australia telah memaksimalkan kemajuan teknologi modern dan potensi dunia maya untuk mendukung perjuangan kepentingan nasional mereka di panggung internasional. “Pengertian digital diplomacy, yang juga dikenal sebagai eDiplomacy, yakni penggunaan internet dan tehnologi informasi dan komunikasi dalam rangka mencapai tujuan diplomatik,” imbuhnya.
Dalam rangkaian acara yang diselenggarakan 18-20 Juni lalu di Jakarta, kegiatan ini banyak membahas terkait diplomasi publik, leadership, dan isu internasional. OYTW telah diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri sejak tahun 2011, dengan mengirimkan para pemuda pemudi Indonesia yang berprestasi ke luar negeri, guna memperluas jejaring dan wawasan. Negara-negara yang pernah dikunjungi yaitu, Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Kanada, Hong Kong, India, Australia, sehingga pelaksanaan OYTW 2019 ke Amerika Serikat menjadi yang kedelapan kalinya.
Terdapat 3 tahapan yang diikuti peserta. “Mulai dari mengisi formulir pendaftaran, menulis essai dalam Bahasa Inggris, membuat Vlog, wawancara, hingga seleksi di Jakarta. Sampai terpilih 20 peserta yang berhasil mengikuti kegiatan ini,” ucap Hanna menceritakan.
Rangkaian acara #IndonesiaUSA70th Youth Ambassadors ditutup dengan persembahan 20 peserta yang menampilkan nyanyian dan tarian dari seluruh Nusantara dengan medley. Riuh tepuk tangan penonton membuat peserta yang berlatih 2 malam saja turut bangga menjadi bagian #IndonesiaUSA70th Youth Ambassadors OYTW-IVLP 2019. (hms/rob)
Published Date : 02/07/2019 12:14:00