Dari pertemuan ini dibicarakan beberapa kemungkinan kerjasama kedua universitas, salah satunya dalam melakukan eksplorasi buah tropis, pemanfaatan bahan-bahan kehutanan dan lain-lain, sampai pada rencana pertukaran mahasiswa, dosen dan staf dari dua universitas beda negara ini.
“Tidak hanya dari segi akademik saja, Bangor University juga konsen pada bidang kemasyarakatan. Saat ini proses pembuatan naskah MoU sudah dalam proses dan ke depan akan didanai langsung oleh Newton Foundation selama dua tahun,” terang Dr. Rudianto Amirta. Kamis, (4/5).
Dalam kesempatan itu, Dosen Fahutan Unmul ini juga menyampaikan beberapa program-program unggulan dari UPT. Layanan Internasional Unmul diantaranya Program Double Degree serta Internasional Bridging Program.
Senada dengan pernyataan tersebut, Dr. Mark Rayment, sebagai pimpinan rombongan menyebutkan Bangor University mempunyai beberapa keunggulan yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana kerjasama, universitas yang terletak di Kota Bangor itu juga memiliki balai bahasa yang kuat dan bisa membantu mahasiswa dalam bidang bahasa hingga tes IELTS.
“Kami mempunyai beberapa program untuk bisa dimanfaatkan dalam kerjasama. Ini adalah pertemuan yang menghasilkan beberapa ide yang bisa dikerjasamakan,” ungkap Mark yang merupakan salah satu Dosen Kehutanan, dan menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Bangor University.
Bangor University adalah salah satu dari universitas tertua dan paling bergengsi di Inggris. Universitas ini masuk dalam peringkat 50 terbaik dan terletak di North Wales. (hms/frn)
