Usai di Lantik Menteri, Prof. Masjaya Resmi Pimpin UNMUL Kembali


Prof. Dr. H. Masjaya, M.Si kembali melanjutkan kepemimpinan di Universitas Mulawarman (UNMUL). Hal tersebut dipastikan seteleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Republik Indonesia secara resmi melantik Prof. Masjaya. Acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan tersebut berlangsung di Auditorium Lt. 2 Gedung D, Kemenristekdikti Jakarta, Jumat (26/10).

Selain Rektor UNMUL, Menristekdikti, Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak, juga melantik 11 pimpinan PTN dan PTS se-Indonesia lainnya. Dalam sambutannya, Prof. Nasir menekankan agar Rektor mau mendorong para dosen untuk menciptakan suatu inovasi melalui penelitian. “Rektor harus kerja keras, invoasi menjadi hal yang sangat penting. Karena rektor bertanggungjawab kepada menteri, maka rektor harus menugaskan kepada para dekan untuk meningkatkan publikasi,” tuturnya.

Hal yang menjadi sangat penting juga, lanjutnya, adalah mengenai tata kelola universitas yang baik. “Yaitu kaitannya tentang trasnparency, awareness, accountability dan responsibility. Ini guna mewujudkan perguruan tinggi secara good governance,” imbuhnya.

Dalam kesempatan ini pula, Prof. Nasir mengajak agar pimpinan PT bekerjasama menciptakan lulusan yang berkualitas dan mempunyai kompetensi yang baik serta mengadakan kerjasama dengan PT luar negeri. “Yang dulu sudah dianggap baik, jalankan terus. Dan apa yang kurang baik diperbaiki. Sehingga sustainability dapat berjalan dengan baik.,” pungkasnya.

Terpisah, Ketika diwawancarai Humas UNMUL sebelum pelantikan, Prof. Masjaya mengatakan empat tahun ke depan merupakan lanjutan Program Kerja (Proker) periode sebelumnya. “Langkah awal di periode kedua adalah kami akan melakukan percepatan dalam 100 hari kerja hingga bulan Desember nanti. Pertama tentunya pembenahan struktur organisasi khususnya para Wakil Rektor. Kedua mendorong percepatan implementasi visi misi yang saya sampaikan dan hal tersebut menjadi acuan dari Proker 2019. Berikutnya, kami akan mencoba menggugah kembali para civitas akademika bahwa di periode kedua kepemimpinan saya ini sesuai target UNMUL harus bisa menjadi World Class University,” tegasnya.

Demi menggapai hal tersebut tuturnya, semua pihak harus bergerak dan untuk memperkuat keinginan itu dirinya akan kembali membuat kontrak kerja kepada semua pihak terkait dengan target - target dan harapan – harapan yang mengarah kepada pencapaian milestone yang sudah dibuat.

Terkait kualitas lulusan mahasiswa, Guru Besar dalam bidang pengembangan wilayah dan ilmu pemerintahan ini, akan tetap mempertahankan rasio antara mahasiswa dan dosen dalam bentuk penyesuaian kuota penerimaan mahasiswa baru setiap tahunnya.

“Karena salah satu dasar atau indikator akreditasi adalah rasio dosen dan mahasiswa yang akan tetap kita jaga agar terus sebanding. UNMUL tidak mengejar jumlah peningkatan mahasiswa, namun memperhatikan peningkatan kualitas lulusan,” harapnya.

Dalam waktu dekat tambahnya, koordinasi dengan para mitra kerja khususnya Pemerintah Provinsi akan intens dilakukan agar terciptanya hubungan yang harmonis. “Selain membangun komunikasi, kami ingin menawarkan keunggulan spesifikasi keilmuan yang dimiliki para akademisi UNMUL. Agar bisa saling membantu,” tuturnya.

Terpilih secara aklamasi, sekaligus merupakan sejarah baru yang terjadi pada pemilihan Rektor di kampus berakreditasi A ini, dinyatakan Rektor adalah modal kuat untuk kembali mengimplementasikan prinsip kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja bersama yang saat ini sudah dilakukan civitas akademika UNMUL.  (hms/rob/frn)

Laporan langsung Humas UNMUL dari Jakarta

Published Date : 27/10/2018 07:13:00