Gempa bumi yang terjadi di Palu serta Tsunami yang menimpa Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) beberapa waktu lalu, menorehkan duka yang mendalam bagi NKRI. Masyarakat di Tanah Air bergotong royong mengumpulkan bantuan berupa uang ataupun pakaian layak pakai untuk diberikan kepada masyarakat yang terkena bencana alam itu.
Namun, Universitas Mulawarman (Unmul) punya cara sendiri untuk menunjukkan kepeduliannya kepada Kota Wisata (Julukan untuk Donggala) dan Kota Kaledo (Julukan Kota Palu) yang terkena musibah bencana alam tersebut, khususnya kepada Universitas Tadulako.
Universitas plat merah itu, membuka pintu kampus mereka untuk menyambut mahasiswa yang berasal dari universitas tersebut untuk melanjutkan kuliah di kampus yang saat ini memiliki akreditasi A.
“Bangunan disana banyak yang rusak. Termasuk fasilitas pendidikan terutama perguruan tinggi. Kami siap menampung mereka untuk belajar bersama kami di Unmul. Berapapun itu, kami pasti akan menerimanya. Hanya saja, mahasiswa yang diterima sesuai dengan jurusan dan prodi yang kami miliki,” kata Rektor Unmul, Prof Dr H Masjaya MSi melalui Kasubag Unmul, M Ihwan SSos MAP, kepada Kaltim Post, Selasa (2/10).
Ihwan menambahkan, mahasiswa yang berasal dari kedua kota tersebut, saat menempuh pendidikan di salah satu Universitas favorit di Benua Etam itu tidak dipungut biaya atau gratis. “Kami menggratiskan semua biaya selama melaksanakan perkuliahan di Unmul,” ungkapnya.
Selain itu, Ihwan menjelaskan, Unmul juga memberikan beasiswa kepada 16 orang mahasiswa yang saat ini masih berkuliah di Unmul yang masih bergantung pada keuangan dari orang tua yang ada di daerah Palu dan Donggala. Beasiswa tersebut berupa uang pembayaran tempat tinggal dan uang makan. Serta uang semester mereka di gratiskan.
“Untuk saat ini baru 16 orang yang terdata. Bisa saja data itu akan bertambah lagi. Kebijakan dari rektor, mereka dibantu untuk pembiayaan tempat tinggal dan uang makan mereka sehari-hari sampai perekonomian keluarga mereka kembali normal. Rektor berharap mereka dengan kondisi yang terjadi saat ini, mereka harus tetap menyelesaikan perkuliahannya,” tegasnya.
Dia juga membeberkan, pihaknya juga mengirim para mahasiswa yang tergabung dalam unit kegiatan mahasiswa (UKM) Ikatan Mahasiswa Pecinta Alam (IMAPA) Unmul berjumlah lima orang untuk membantu evakuasi di lokasi bencana alam. “Hanya ini yang kami bisa bantu kepada masyarakat yang terkena musibah di Sulteng,” ungkapnya.
Dia menceritakan, saat jalan sehat yang dilakukan minggu (30/9) kemarin, pihaknya telah menggalang dana. Kegiatan tersebut, akan dilakukan sampai 10 hari kedepan. “Kami kemarin sudah melakukan pengumpulan dana untuk disumbangkan kepada korban bencana alam, kegiatan ini dijadwalkan hingga 10 hari kedepan,” pungkasnya. (*adv/mfy)
Published Date : 03/10/2018 08:50:00