Realisasi kampus Gunung Kelua sebutan Universitas Mulawarman (Unmul) untuk melakukan pembangunan fisik maupun non fisik segera terwujud dalam waktu dekat. Pinjaman dana hibah dari luar negeri melalui Islamic Development Bank (IDB) akan diimplentasikan pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berakreditasi institusi A ini.
Sebagai universitas satu-satunya di pulau Kalimantan, bersama Universitas Jember, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang menerima bantuan dari Pemerintah ini, jajaran pimpinan Unmul menghadiri Start Up Workshop The Development of Four Higher Education Institution Project Under Financing of The IDB di Hotel Atlet Century Park, Jakarta.
Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Iptek Dikti (SDID), Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D bersama Kepala Country Gateway Office (CGO) IDB, Ibrahim Ali Shoukry hadir langsung memberikan arahan di Ruang Atanaya tempat acara berlangsung, Rabu, (02/08). Dalam bahasa Inggris, Dirjen menyampaikan pesannya kepada para penerima bantuan pinjaman luar negeri tersebut untuk tidak hanya memperhatikan pembangunan gedung dan infrastruktur saja sebagai fokus utama.
Namun demikian, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk para dosen serta tenaga kependidikan di lingkungan universitas masing-masing dapat pula memanfaatkan dana yang didapat dalam jumlah besar itu. “Selain membangun gedung dari dana bantuan ini yang perlu diperhatikan juga adalah bagaimana membangun sumber daya manusia. Fokus juga pada pengembangan kualitas riset untuk keberlanjutan studi para dosen,” katanya.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Unmul, Dr. Bohari Yusuf., M.Si mengatakan Start up Workshop ini adalah tanda bahwa Project For In One akan dimulai secara resmi. Senada dengan Dirjen, ia juga menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya soal membangun gedung, tetapi juga membangun sumber daya manusia.
“Sumber daya manusia yang dimaksud adalah selain fisik yakni riset. Jadi teaching kita penuhi dengan mengirim dosen-dosen dan tenaga pendidik kita. Baik itu dalam bentuk Degree, yang bergelar Ph.D maupun Non Degree. Disamping itu ada riset-riset, baik itu research grant dan research consortia termasuk pengembangan kurikulum,” urainya ketika di wawancarai Humas Unmul.
Oleh karena itu lanjutnya, Unmul dapat dipastikan memanfaatkan dana IDB bukan hanya sekedar untuk pembangunan tujuh gedung sekaligus infrastruktur di dalamnya sesuai dengan rencana yang sudah disepakati , namun juga bisa membangun SDM di universitas untuk jangka panjang.
Momentum kucuran dana besar dari Bank yang berkantor pusat di Jeddah, Saudi Arabia tersebut, dijelaskan Rektor Unmul Prof. Dr. H. Masjaya., M.Si akan dimanfaatkan sebaik mungkin. Salah satunya, upaya lembaga yang dipimpinnya bisa menghadirkan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi saat proses groundbreaking nanti.
“Acara pada hari ini telah menunjukan tanda bahwa tidak lama lagi proyek bantuan IDB di Unmul akan segera terwujud. Diawali nanti secara simbolis ditandai dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking, kami berharap saat prosesi tersebut dihadiri langsung oleh Menteri. Hari ini semua unsur pimpinan telah hadir, dan semua sudah berjalan dengan baik,” imbuhnya.
Diketahui, kerjasama Pemerintah Indonesia dengan IDB dilakukan sejak tahun 1398 Hijriah atau 1978 kalender masehi, dengan jumlah negara anggota IDB saat ini adalah 57 negara. Karakteristik pinjaman IDB yaitu merupakan pembiayaan dengan prinsip syariah dengan Pemerintah bertindak sebagai agent IDB untuk melaksanakan kegiatan.
Pemerintah menunjuk Executing Agency dan Project Management Unit (PMU) untuk melaksanakan kegiatan. Pada masa akhir kegiatan, status kepemilikan kegiatan kemudian diserahterimakan oleh IDB kepada Pemerintah. (hms/frn)
Laporan Langsung Staf Humas Unmul, Firdan Farezal, S.I.Kom dari Kota Jakarta
.
Published Date : 02/08/2017 23:59:00