SENPIRA 2018: Soroti Perkembangan Kurikulum


Perubahan paradigma kurikulum berkaitan dengan pengembangaan kemampuan intelektual dan kurikulum untuk pengembangan seluruh potensi peserta didik. Sedangkan perubahan ide kurikulum 2013 meliputi beberapa aspek yaitu standar kurikulum, tujuan, landasan filosofis, struktur, konten dan desain, pembelajaran, buku, penilaian serta rapor.

Pernyataan itu diungkapkan oleh Prof. Dr. H. S. Hamid Hasan., M.A dalam presentasinya berjudul Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Sejarah Mutakhir, saat menjadi narasumber dalam acara  Seminar Nasional Pendidikan Sejarah (SENPIRA) 2018 oleh Program Studi (Prodi) Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Mulawarman (UNMUL).

Guru Besar Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia sekaligus menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah itu juga menyatakan, perubahan pola pikir pendidikan sejarah yang semula sebagai penghafal, pemaham dan penutur cerita sejarah harus berubah menjadi pemaham, pengguna, pengkaji, dan pembuat cerita sejarah.

“Mengembangkan rasa kebangsaan, cinta tanah air dan penghargaan terhadap hasil dan prestasi bangsa serta mengembangkan kemampuan berpikir sejarah (historical thinking), keterampilan sejarah (historical skills), wawasan terhadap isu sejarah (historical issues), agar dapat menerapkan kemampuan, keterampilan dan wawasan tersebut dalam kehidupan masa kini  merupakan beberapa tujuan pendidikan sejarah,” ujarnya di Ruang Serbaguna Lantai Empat Rektorat Unmul, Rabu, (09/05).

Mewakili unsur Pemerintah Daerah, Dr. Hendro Kuncoro, M.Pd, M.Si dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur pada seminar bertema “Arus Perubahan Kurikulum Menuju ke Arah Pembelajaran Mutakhir” itu menyajikan materi pendidikan dalam konteks upaya merekonstruksi suatu peradaban. Pendidikan ditegaskannya mampu mengembangkan kehidupannya menjadi lebih baik dari setiap masa ke masa berikutnya.

Dihadiri para Guru juga instansi terkait, Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Mustofa Agung Sardjono mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Prodi Pendidikan Sejarah, meskipun usia Prodi yang masih muda, namun semangat dan acara yang digelar diakuinya dapat menjadi contoh Prodi - Prodi yang lebih dulu ada.

“Saat ini Unmul juga sedang dalam tahapan penyempurnaan kurikulum, yang mana kami sekarang merujuk pada KKNI, meski begitu kami juga saat ini memasukan ciri kekhasan UNMUL dan masuk dalam Pola Ilmiah Pokok kami yaitu Tropical Rain Forest and Environment atau Hutan Tropis Lembab dan Lingkungannya. Dengan cara demikian akan meningkatkan daya saing UNMUL dengan beberapa universitas yang sudah lebih dulu maju,” terangnya.

Di seminar ini hadir Wakil Dekan Bidang Umum, SDM dan Keuangan FKIP, Dr. H. PM. Labulan. M.Pd, didampingi Kaprodi Pendidikan Sejarah FKIP, Dr. Jamil, S.Pd., M.AP. (hms/frn)

Published Date : 09/05/2018 23:59:00