Mahasiswa UNMUL Ikuti Pelatihan Wilayah Forum Indonesia Muda 2018


Pemuda harus memiliki kesadaran bahwa dirinya dipersiapkan sebagai pelaku pembangunan masa depan dan sebagian dari diri pemuda adalah pemimpin masa depan, pemuda harus dibentuk secara kuat melalui pengetahuannya akan kondisi tanah air, kondisi pemerintahan dan kondisi bangsa. Berangkat dari hal tersebut lahirlah Forum Indonesia Muda (FIM). Forum independen yang beranggotakan pemuda dan mahasiswa dari berbagai aktivitas, universitas maupun lembaga kepemudaan yang berdiri Sejak tahun 2003. Alumni FIM telah menjamur di seluruh pelosok tanah air bahkan mancanegara. Mulai dari Sabang sampai Merauke, Malaysia,Singapura, Australia, Timur Tengah, Eropa bahkan Amerika yang telah menjadi tokoh publik, salah satunya di Rumah Kepemimpinan, serta Bukalapak.com.

Terdapat 7 pilar karakter Forum Indonesia Muda, serta 7 pilar kepemimpinan yang ditanamkan oleh FIM kepada setiap anggota yang mengikuti pelatihan yang diadakan. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang dimana FIM mengadakan pelatihan nasional atau biasa disingkat pelatnas dan diikuti oleh pemuda seluruh Indonesia dari berbagai latarbelakang yang telah mencapai angkatan ke 19 , tahun 2017 lalu. Tahun ini, FIM melakukan pelatihan wilayah yang tersebar  di 5 wilayah di Indonesia yaitu, Padang , Bogor, Solo, Malang, dan Makassar. Setelah melalui beberapa seleksi dari tahap berkas, interview, bahkan social project oleh masing-masing regional lahirlah yang disebut kader next gen 20, yang berjumlah 534 pemuda diseluruh Indonesia yang tersebar ke 5 wilayah untuk mengikuti pelatihan wilayah.

Pelatihan wilayah ini bertujuan untuk  menigkatkan kapasitas, dan persiapan kader next gen, berupa softskill, internalisasi nilai-nilai FIM serta perumusan proyek regional. Tahun 2018 ini, Pelatihan wilayah FIM regional 2 melibatkan regional Samarinda. Dari 130 peserta terdapat 4 mahasiswa Universitas Mulawarman (UNMUL) yaitu, Elsa Krissintia Tubun (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Marinda Istiqomah (Fakultas Pertanian), Olli Chandra (Fakultas Komputer dan Teknologi Informasi),  dan Nur Rahmawati (Kesehatan Masyarakat), yang turut sebagai peserta pelatihan dan menjadi salah satu delegasi pelatihan wilayah yang diadakan di kota Bogor bersama dengan pemuda  Kalbar, Kaltara, Kalteng dan Jabodetabek, dan didampingi oleh Hanna Pertiwi (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) selaku koordinator FIM Samarinda.

Pelatihan ini diadakan pada tanggal 05-08 Juli 2018, bertempat di Zona Madinah, Parung, Bogor Jawa Barat di buka secara resmi oleh Founder Forum Indonesia Muda yaitu Ayahanda Elmir Amien.

Kegiatan tersebut diisi dengan berbagai rangkaian acara, hari pertama , Sosialisasi 4 Pilar MPR-RI oleh wakil ketua MPR-RI dan anggota komisi 3 DPR RI, kemudian sesi  mengenal diri, menggali potensi kepemimpinan, Good Leadership, dan Fim Talk. Hari kedua, kegiatan observasi langsung dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar, kemudian sesi sharing community oleh direktur Dompet Dhuafa Pendidikan, dilanjutkan dengan community driver oleh CEO Maxima Indonesia dan terakhir diisi dengan kegiatan malam Api Ekspresi dimana para peserta menampilkan ragam kebudayaan dari 5 pulau besar di Indonesia dengan value kebangsaan.

Hari ketiga, dilanjutkan dengan sesi  Adventure Journey untuk mengasah kemampuan dalam menyelsaikan masalah dengan cepat dan tepat serta diselingi dengan final challenge yaitu deklarasi “Pemuda Indonesia, Aku Untuk Bangsaku”, kemudian pada malam hari diisi dengan penampilan tari daerah dari Kalimantan Timur oleh Elsa Krissintia Tubun (Universitas Mulawarman) dan Danny Gufron (Universitas Balikpapan) serta pemilihan ketua angkatan wilayah 2. Hari terakhir ditutup dengan meet up regional untuk membahas proyek regional bersama dengan alumni masing-masing regional, serta  di tutup dengan sesi pengukuhan dan komitmen peserta untuk berkontribusi pada regionalnya diisi oleh Ari Budi Utomo sebagai Executive Director Tantowi Yahya Public Speaking.

Kegiatan pelatihan wilayah ini sebagai salah satu wadah pemuda untuk berkontribusi bagi regional terkhususnya dari segi pembangunan, ide dan rumusan yang telah disusun oleh peserta tentunya akan dipertimbangkan dan dijalankan dalam proyek regional masing-masing, forum pelatihan seperti ini sangat langka dan sangat wajib untuk diikuti oleh pemuda, selain mandapat networking, pemuda juga memiliki wadah untuk mengeksplor kemampuannya, dan berkarya di regionalnya masing-masing.

Setelah daripada pelatihan wilayah, dalam tahun 2018 ini juga akan dibuka pelatihan nasional (pelatnas) yang akan melibatkan seluruh pemuda dari berbagai aktivitas di Indonesia dan akan mencapai pada angkatan yang ke-20. Maka para pemuda kembali bersaing secara ketat dan mempersiapan diri untuk menuju pelatnas Forum Indonesia Muda  tahun 2018 ini. (*fim/hms/rob)

Published Date : 23/07/2018 08:13:00