Terhitung 2 Juli 2018, 10 mahasiswa Universitas Mulawarman (UNMUL) dari berbagai fakultas menjalani KKN internasional di Thailand, tepatnya di Bang Mod sub-distric, Thung Khru district, Kota Bangkok. Kesepuluh mahasiswa tersebut adalah Zunea Farizka A.H.U. dan Jumiati Ratna Sari dari FISIPOL, Ristia Asri Fidayana, Yuni Astria dan Debby Aryani Rahmahasy dari FMIPA, Friski Yuni Darmawati dan Aina Sevita dari FEB, Novira Anjani dari FKIP serta Della Amelya dan Jiwalno dari FIB.
Selama KKN, mahasiswa difasilitasi oleh Faculty of Science King Mongkut’s University of Technology Thonburi (KMUTT), untuk dapat berinteraksi dan mengabdi pada masyarakat. “Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dari pelaksanaan kerjasama UNMUL dengan KMUTT, kita telah memiliki MoU dengan KMUTT sejak tahun 2013,” ungkap Sukemi, S.Pd., M.Sc., selaku ketua divisi pelayanan mahasiswa asing, beasiswa dan konselor, UPT. Layanan Internasional UNMUL.
Melalui komunikasi lewat whatsapp, Zunea menyampaikan bahwa mereka telah melakukan survey dan analisis masalah ditiga lokasi yaitu Darul ibadah community, Ezakhan farm dan Alongside of river community.
Di Darul ibadah community, mahasiswa belajar dan pratek langsung dalam pengolahan produk olahan susu kambing. “Komunitas ini merupakan komunitas entrepreneurship dan pernah memenangkan kompetisi entrepreneurship di kota Bangkok. Komunitas ini menjual susu kambing, sabun dan gel pembersih yang terbuat dari susu kambing. Akan tetapi konsumen utama dari komunitas ini adalah kelompok usia lanjut sehingga diperlukan metode pemasaran yang baik, seperti online marketing untuk memperluas kelompok pembeli,” jelas Zunea.
Di Ezakhan farm, mahasiswa mempelajari pembuatan pupuk kandang dari kotoran kambing. “Dalam pengolahan pupuk kandang dari kotoran kambing membutuhkan waktu proses yang lama, sehingga diperlukan metode untuk mereduksi proses pembuatan pupuk khususnya pada degradasi kotoran kambing menjadi pupuk. Selain itu kami juga belajar memotong daging kambing, mengolah pakan kambing, dan memerah susu kambing,” imbuh mahasiswi FISIPOL ini.
Bersama Canal-Cycling-Community mahasiswa meninjau lokasi disepanjang kanal Putha Bucha temple. Komunitas ini merupakan sekelompok sukarelawan yang menggagas terbentuknya jalur bersepeda dan pejalan kaki di sepanjang kanal di sekitar kota Bangkok dan mendukung terbentuknya agrowisata baru. Di sekitar kanal terdapat pasar Mod Tai Noi yang merupakan pasar komunitas muslim. Makanan yang ditawarkan adalah makanan halal dengan kelezatan rasa serta aneka camilan khas penduduk setempat. “Kami pun berkesempatan melakukan boat trip, berkeliling di sekitar kanal dan perkampungan penduduk,” lanjut Yuni. Perlu peningkatan promosi terhadap keberadaan pasar ini agar dapat mendatangkan banyak pengunjung baik lokal maupun asing sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
“Selain itu kami juga dikenalkan wall painting dan melakukannya bersama dengan para lansia di Elderly Community,” tambah Debby. Mahasiswa juga berkunjung ke kebun jeruk dan lengkeng yang dimiliki oleh komunitas di sekitar lokasi pelaksananan KKN. Bersama-sama dengan komunitas setempat, mahasiswa melakukan penanaman pohon jeruk. Salah satu masalah yang dijumpai di sini adalah perubahan rasa dan kualitas dari buah yang dihasilkan yang dimungkinkan oleh pengaruh air laut.
Mereka juga berkesempatan mengunjungi Bang Khun Tien Coast. Daerah pantai tidak jauh dari kota Bangkok yang mengalami degradasi, pengurangan luas daratan. “Disini terlihat pemerintah serius dalam menangani hal ini dengan membuat benteng-benteng dari bambu agar hutan mangrove tetap terjaga dan melakukan penanaman ulang pohon mangrove,” papar Jiwalno.
Masalah-masalah yang terkumpul kemudian dicarikan solusi penyelesaiannya. “Identifikasi masalah telah dilakukan selama 2 pekan dan pada pekan ketiga dan keempat ini kami mencarikan solusi penyelesaian masalah tersebut,” lanjut Zunea.
Tidak hanya itu, mahasiswa juga belajar singkat tentang ilmu ekonomi dan bisnis dari masyarakat setempat “Bersama-sama dengan mahasiswa KMUTT kami mempelajari tentang prinsip sufficient economy yang disampaikan oleh kepala sekolah di salah satu sekolah dasar yang kami kunjungi,” jelas Aina. “Kami juga mendapatkan ilmu social business model di Thailand, sebuah model bisnis yang dapat meningkatkan penghasilan masyarakat,” tambah Debby.
Selama proses KKN ini, mahasiswa didampingi oleh Thai Buddy, yaitu mahasiswa KMUTT yang bertugas mendampingi mahasiswa KKN. “Selama disini, kami sangat terbantu oleh Thai Buddy,” pungkas Novira. (*li/hms/rob)
Published Date : 23/07/2018 10:32:00