Seminar Nasional (Semnas) mengangkat tema “Dampak Keberhasilan Tax Amnesty Terhadap Kesadaran Wajib Pajak dan Penguatan Otoritas Pajak” digelar oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Mulawarman (Unmul).
Saat memberikan sambutan, Dekan FEB Unmul menyatakan, seminar nasional dengan pokok pembahasan program Tax Amnesty itu, merupakan salah satu agenda utama dari perayaan Dies Natalis FEB yang ke 51 tahun.
“Seminar dengan tema utama tentang Tax Amnesty merupakan sebuah kegiatan yang kami rasa sangat diperlukan oleh masyarakat. Karena mungkin saat ini masih ada yang belum paham atau belum sempat melakukannya. Tujuannya adalah agar masyarakat memahami dan dalam pertemuan ini yang hadir bisa menyebarluaskan informasi dari para narasumber ke khalayak luas,” papar Prof. Dr. Hj. Syarifah Hudayah., M.Si.
Dirinya pun menyambut baik progam Pemerintah Pusat ini sebagai upaya meningkatkan rasio wajib pajak di Indonesia. Karena menurutnya, jika Tax Amnesty berjalan dengan baik akan meningkatkan kondisi perekonomian yang berimplikasi ke beberapa sektor lain seperti meningkatkan nilai tukar rupiah dan investasi.
Ruang Serbaguna Lantai Empat Rektorat Unmul, Selasa, (09/05) menjadi tempat Seminar Nasional yang dihadiri ratusan peserta dari unsur mahasiswa, dan satuan kerja perangkat daerah terkait.
Keynote Speaker pada kesempatan ini adalah Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak, Puspita Wulandari, SE., MM., D.B.A, yang mengangkat tema Pelaksanaan dan Pemanfaatan Hasil Tax Amnesty di Indonesia, kemudian pada posisi yang sama Anggota Komisi XI DPR RI, H. Mukhamad Misbakhun, SE., MH tampak pula membawakan materi dengan judul Reformasi Perpajakan Indonesia dalam RUU KUP Pasal Pembentukan Badan Penerimaan Pajak (BPP) sebagai langkah Penguatan Otoritas Pajak dalam Rangka Optimalisasi Penerimaan Negara.
Sedangkan dalam sesi diskusi panel mewakili Kakanwil DJP Kalimantan Timur dan Utara, hadir Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan dan Humas, Emri Mora Singaribabun, SH., MM, memaparkan materi berjudul Evaluasi Implementasi Tax Amnesty, Pemetaan Potensi dan Realisasi Pajak di Kaltim dan Utara, bersama mengisi materi Dosen FEB Unmul, Dr. Cornelius Rantelangi., MM., Ak., BKP yang menjelaskan materi seputar Reformasi Pajak di Indonesia dari Perspektif Akademik.
Sebelum membuka acara, Dr. Ir. H. Abdunnur., M.Si berharap program Tax Amnesty bisa memberikan dampak positif terhadap peningkatan sektor pendidikan di Indonesia. Wakil Rektor Bidang Umum, Sumber Daya Manusia dan Keuangan itu mengutarakan dari acara ini akan didapatkan informasi mengenai penerapan Tax Amnesty dan beberapa capaian yang didapatkannya.
“Dengan Tax Amnesty harapannya dapat meningkatkan pendapatan nasional serta meningkatkan kemampuan pemerintah dalam membelanjakan keuangan negara. Tentunya salah satu tujuan utamanya adalah peningkatan infrastrukur dan ujungnya pasti akan mensejahterakan masyarakat,”urainya.
Dengan penguatan perekonomian nasional, dijelaskannya, akan terkait dengan pelaksanaan pendidikan tinggi serta dampak positif dari tax amnesty, juga berimplikasi terhadap peningkatan pembangunan infrastrukur dalam bidang pendidikan.
“Penambahan keuangan Negara melalui tax amnesty tentunya akan ada peningkatan. Namun sejauh ini bantuan operasional perguruan tinggi negeri belum berubah. Ini tentu akan menjadi bahasan kita juga pada kesempatan ini,” katanya.
Untuk mensukseskan program Tax Amnesty, terangnya, perguruan tinggi mempunyai andil besar sebagai starting point di dalam memberikan pemahaman bagi para wajib pajak untuk melakukan pembayaran pajak. Tax Amnesty juga diharapnya dapat memberikan dampak positif bagi pendidikan nasional di Indonesia. (hms/frn)
Published Date : 09/05/2017 14:35:00