Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Mulawarman (UNMUL), Kamis (26/07), menyelenggarakan Seminar Nasional di Gedung Dekanat Lantai 3. Mengangkat Tema "Digitalisasi UMKM Di Era Globalisasi", Dekan FEB UNMUL Prof. Dr. Hj. Syarifah Hudayah, S.E., M.Si., berharap dengan adanya seminar nasional ini UMKM semakin maju. “Terpenting bisa terus dipertahankan serta harus ada keselarasan baik antara pemerintah kota, provinsi dan pemerintah pusat, untuk komitmen memajukan UMKM,” ungkapnya.
Seminar Nasional tersebut juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNMUL Dr. Ir. Encik Akhmad Syaifudin, M.P, yang mewakili Rektor UNMUL. Ia mengatakan dalam sambutannya, bahwa kita sekarang sudah masuk di era digital, yang semua akses informasi sangat mudah, dengan kemajuan teknologi mengalami perubahan yang besar. “Misalnya dulu yang belanja baju langsung sekarang bisa online, permainan yang sifatnya fisik di era digital dikemas menjadi online, serta di pasar digital sekarang ini aktifitas transaksi bisa melalui berbagai aplikasi. Maka hari ini kita harus persiapkan diri kita untuk siap menjalankan dan menerima perubahan teknologi,” tutur Dr, Encik.
Jika kita, sambungnya tidak siap maka itu akan berbahaya untuk diri kita. “Harapannya semoga FEB UNMUL akan menjadi pelopor UMKM yang dapat diterima dan mempermudah seluruh akses kepada masyarakat. Semoga seluruh narasumber juga dapat memberikan ilmu dan pengalaman kepada seluruh peserta yang hadir,” tambah dosen Fakultas Pertanian UNMUL saat membuka acara secara resmi.
Turut mengundang narasumber dari berbagai profesi. Diantaranya, Prof. Dr. Sudarmiatin, M.Si, (Guru Besar Universitas Negeri Malang). Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, yang diwakili oleh Erwinsyah, M.Si, serta Gusfiannur, S.Kom (Direktur Pengembangan Wilayah TDA Kalimantan Timur).
Dalam paparannya, Prof. Sudarmiatin menjelaskan bahwa untuk bersaing dengan negara lain maka kita harus ikut mempelajari kemajuan digitalisasi dan UMKM. “Sepanjang tahun 2016 tercatat kontribusi UMKM terhadap PDB adalah 61,41%, dan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 97,22%, maka strategi meningkatkan daya saing UMKM di pasar bebas ASEAN sangat diperlukan,” ucapnya.
“Digitalisasi UKM menjadi sarana ampuh untuk memperluas pasar, sehingga diperlukan prosedur yang mudah dengan biaya yang murah untuk dapat mengekspor barang atau jasa,” imbuh Guru Besar Unversitas Negeri Malang ini.
Senada dengan hal tersebut, Erwinsyah, M.Si, menuturkan strategi mengahadapi era digitalisasi salah satunya adalah komitmen peningkatan investasi di pengembangan digital skills. “Kemudian melakukan kolaborasi antara dunia industri, akademisi, dan masyarakat untuk mengidentifikasi permintaan dan ketersediaan skill di era digital masa depan,” sebutnya.
Dengan tumbuh pesatnya arus digitalisasi, sehingga mengantarkan para pengguna teknologi berbasis aplikasi mampu membantu (UMKM). Pernyataan tersebut sebagaimana yang telah disampaikan oleh Gusfiannur, S.Kom. “Saya merintis usaha mulai tahun 2015 pada saat itu masih zaman blackberry messenger (BBM). Semakin hari teknologi berkembang terus-menerus hingga sampai ke android. Maka usaha yang saya rintis mengalami kemajuan yang pesat dengan menggunakan platform digital,” pungkas Founder Gerprek Expres ini. (hms/rd)
Published Date : 26/07/2018 14:15:00